Stroberi (Fragaria sp) termasuk kedalam genus Fragaria keluarga Rosaceae, dan memiliki beberapa ciri morfologi. Struktur akar tanaman stroberi terdiri atas pangkal akar (collum), batang akar (corpus), ujung akar (apex), bulu akar (pilus radicalis), serta tudung akar (calyptra). Tanaman stroberi berakar tunggang (radix primaria) panjangnya dapat mencapai 100 cm, akan tetapi umumnya hanya menembus lapisan tanah atas sedalam 15 cm- 45 cm. Pada tanaman dewasa terdapat 20-35 akar primer dan dapat bertahan selama satu tahun atau lebih. Akar-akar baru akan tumbuh dari ruas terdekat akar primer (Rukmana, 1998).
Menurut Budiman dan Desi (2005) bunga stroberi tersusun dalam influresen (malai) yang berukuran panjang, terletak pada ujung tanaman. Setiap malai bercabang mempunyai empat macam bunga, yaitu satu bunga primer, dua bunga sekunder, empat bunga tersier serta delapan bunga kuartener seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Ditambahkan oleh Ashari (1995) bunga stroberi bersifat (hermaphrodit), klon yang hanya berbunga jantan atau betina biasanya tumbuh secara liar. Gunawan (1995) menyatakan bahwa struktur bunga terdiri atas 5 kelopak bunga (sepal), 5 daun mahkota (petal), 20-35 benang sari (stamen) dan ratusan putik (pistil) yang menempel pada reseptacle seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 1. Struktur influoresen bunga stroberi
Gambar 2. Bagian-bagian bunga stroberi
Jumlah kepala putik akan mempengaruhi produksi buah stroberi, semakin banyak jumlah kepala putik semakin besar ukuran buah. Kepala putik reseptif sebelum masaknya tepung sari pada bunga yang sama. Hal ini memberi kesempatan terjadinya penyerbukan silang. Kepala putik yang diserbuki dengan tepung sari dari bunga lain dapat menghasilkan buah yang lebih besar dibandingkan dengan tepung sari dari bunga yang sama. Pada saat bunga membuka, tepung sari menyebar dan tidak semua kepala putik terserbuki, apabila semua kepala putik terserbuki maka ukuran buah akan besar dan simetris. Sterilitas tepung sari menyebabkan terbentuknya buah normal dari bunga pertama, kemudian tidak terbentuk buah pada bunga terakhir. Sedangkan bila bunga pertama tidak terbentuk buah, kemudian bunga terakhir terbentuk buah normal, hal ini disebabkan penyerbukan yang tidak sempurna (Ashari, 1995).
0 komentar:
Posting Komentar