About Me

Foto Saya
Amatullah bintu Yusuf
Just Amatullah (servant of ALLAH)
Lihat profil lengkapku

Minggu, 31 Juli 2011

Korelasi Prinsip Organisasi dengan Ilmu Tajwid



Tema di atas mungkin sedikit terasa menggelitik karena mana mungkin ilmu tajwid mempunyai sebuah korelasi dengan organisasi? Namun impossible is nothing, tak ada yang mustahil di muka bumi ini jika kita mencermati dan menganalisa hubungan antara keduanya.

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama). Sedangkan ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara memperindah bacaan al Quran.

Dalam kitab tukhfatu el athfal ilmu tajwid terbagi menjadi 4 macam  hokum bacaan dengan menggabungkan bacaan idhgom (sedangkan dalam kitab hidayatush-shibyan, kita akan menemukan 5 macam hukum bacaan nun mati jika bertemu dengan huruf hija'iyyah), diantaranya adalah idzhar, idghom, iqlab dan ikhfa'.
Dari kedua definisi tersebut  kita dapat membuktikan korelasi antara organisasi dengan ilmu tajwid.

Pertama Idzhar. Secara harfiyah, idzhar bermakna jelas, sementara menurut istilah qurro' yaitu dengan menjelaskan suara bacaan nun mati tatkala bertemu dengan 6 huruf halaq (huruf-huruf tenggorokan), korelasinya dengan organisasi adalah, Seperti dikemukakan oleh A.M. Williams dalam bukunya Organization of Canadian Government Administration” (1965), tentang prinsip-prinsip organisasi bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.  Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Selain itu dalam sebuah organisasi harus menerapkan sistem keterbukaan antara pengurus dengan anggota yang dinaunginya shingga tidak ada sikap saling curiga.

Kedua Idghom, secara bahasa berarti at-tadâkhul yaitu saling memasukkan. Implementasinya dalam sebuah organisasi yaitu dengan saling memberikan advise positif antar pengurus dan anggota, agar tidak terjadi adanya kepemimpinan yang bersifat otoriter atau semena-semena. Sebab hakikatnya pengurus merupakan khodim/wakil para anggotanya yang diberi wewenang untuk mengatur jalannya roda organisasi, oleh karenanya dalam pengambilan keputusan harus berasaskan kemashlahatan bersama, seperti sebuah kaidah fiqh bahwa;

تصرّف الامام على الرّعيّة منوط بالمصلحة
Sejalan dengan kaidah fikih diatas, orang jawapun tak mau ketinggalan dengan mottonya,"Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan dan di belakang memberi dorongan).

Ketiga, Iqlab, secara etimologi berarti al ibdâl yaitu mengganti, dalam sebuah organisasi perlu adanya pembaharuan, reformasi dan kaderisasi- seperti yang dalam waktu dekat ini akan dihelat oleh Gamajatim- agar tidak terjadi stagnasi, sebab disetiap yang baru terdapat inovasi dan nuansa baru. Dalam hal ini saya juga teringat akan kata-kata bung Karno, "Jika anda ingin tahu masa depan suatu organisasi, maka lihatlah generasinya".

Keempat, Ikhfa', jika ditinjau dari segi bahasa artinya adalah menyamarkan atau merahasiakan. Maka setiap unsur dalam organisasi harus bisa menjaga hal-hal yang bersifat private bagi organisasi.

Dari uraian diatas maka bisa diambil sebuah natijah bahwa sebuah organisai tidak akan bisa berjalan dengan lancar jika tanpa ditopang kerjasama yang solid antar semua elemen yang tersusun didalamnya. Ibarat sebuah mobil, jika semua onderdil yang terdapaat pada badan mobil tersebut bias berfungsi secara maksimal, maka yakinilah bahwa mobil tersebut akan bisa berjalan dengan mulus, lancar tanpa adanya kendala yang berarti, kecuali jika "tangan Tuhan" ikut mengintervensi, maka kita harus rela hati karena kehendaknya itulah yang terjadi, bak kata pujangga, "ana uried, anta turied, nahnu nuried, wallahu yaf'alu maa yuried".

Akhirnya, semoga tulisan ringan ini bisa sedikit memberikan wacana dan motivasi untuk kita semuanya, khususnya untuk para nahkoda bahtera GAMAJATIM, sehingga kita semua mampu mencapai pulau kesuksesan dengan selamat, amien..


1 romadhon 1432 H
*Hibah Tulisan dari Kang Qomaruzzaman 
 (Mahasaiswa jurusan syariah islamiyah Universitas Al azhar, Cairo) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons