About Me

Foto Saya
Amatullah bintu Yusuf
Just Amatullah (servant of ALLAH)
Lihat profil lengkapku

Kamis, 21 Juli 2011

Sistem Usaha Tani

Sistem usaha tani dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang pada gilirannya, dapat dipengaruhi oleh pengoperasian sistem pertanian itu sendiri dengan sistem tanam yang memilki ciri khas tersendiri, seperti sawah yang selalu ditanami padi (Rademeker, 1990). Djamali (2000) menambahkan usaha tani yang dilakukan petani sangat bervariasi tergantung dari kondisi alam, komoditi, pola tanam dan tingkat komersialisasi, serta tingkat penguasaan faktor produksi. Setiap daerah memiliki kondisi alam yang berbeda dengan daerah lain. Perbedaan kondisi alam ini biasanya diikuti dengan perbedaan-perbedaan lain yang relevan dengan kondisi masing-masing daerah. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain berupa perbedaan fisik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Karena itu, perbedaan kondisi geografi, topografi dan sosial ekonomi masyarakat setiap daerah akan berpengaruh terhadap pemilihan jenis tanaman dan hewan ternak yang dikelola.
Sistem usaha tani adalah unik dan stabil dalam perencanaan yang layak untuk melakukan kagiatan usaha tani (misalnya budidaya tanaman, peternakan, pengolahan hasil pertanian) yang dikelola berdasarkan kemampuan lingkungan fisik, biologis, dan sosial ekonomis serta sesuai dengan tujuan, kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki oleh petani (Febryanti, 2003). Norman (Rademeker, 1990) menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem usaha tani yang mampu menekankan berbagai faktor yang bekerja pada sistem pertanian. Manusia dan teknik pengelolaan pertanian merupakan elemen yang mempengaruhi sistem pertanian. Manusia dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya setempat, sedangkan teknik penglolaan dipengaruhi oleh faktor fisik, biologi, kimia dan mekanis alam seperti pada Gambar 1.
Sumber: Norman dan Gilbert dalam Rademaker, 1990
Gambar 1. Faktor yang mempengaruhi sistem pertanian

Sub sistem yang membangun usaha tani menurut FAO (1989 Dalam Febrianty, 2003) adalah:
1.      Sistem penggunaan lahan (land use system ) dalam sistem ini petani menggunakan sebidang lahan untuk ditanami dengan tanman, misalnya jenis tanaman pangan, termasuk tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan tanaman pakan ternak.
2.      Sistem produksi ternak (livestock system) selain menggunakan lahan untuk bercocok tanam, petani juga melakukan pemeliharaan ternak, baik jenis ternak besar unggas maupun ikan.
3.   Sistem rumah tangga petani (farm household system) dalam sistem ini petani melakukan usaha diluar kegiatan petani (off farm) karena dalam fungsinya sebagai makhluk individu, masing-masing rumah tangga petani memiliki karakter yang relatif  berbeda yang akan memberikan corak yang relatif berbeda pula terhadap sistem usaha taninya. Sedangkan dalam fungsinya sebagai makhluk sosial pada suatu kelompok maka rumah tangga petani saling berinteraksi sehingga merupakan sistem usaha tani. Selanjutnya sistem rumah tangga petani merupakan agen dari masyarakat di suatu wilayah atau negara maka faktor sosial, budaya, lingkungan fisik dan kebijaksanaan pemerintah akan memberikan pengaruh kepada sistem usahatani di wilayah bersangkutan.

Sistem pertanian Jawa yang asli terdiri dari sawah dan pekarangan dengan tambahan unggas dan ternak. Kemudian sistem pertanian Polinesia terkait (tanaman umbi) dan sistem ladang masuk dalam pertanian Jawa sejak abad ke delapan karena terjadinya ekspansi budaya dan tekanan penduduk di Jawa Timur dan Jawa Barat (Rademeker, 1990).
Christanty et al., 1985 menyatakan sistem pertanian lahan kering yang sesuai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.      Ekologi.
Sistem harus melindungi tanah dari erosi dan harus memberikan hasil yang berkelanjutan tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan.
2.      Ekonomi.
Sistem harus meningkatkan daya dukung ekosistem dan dapat menjadi sumber pencaharian dalam jangka panjang kepada masyarakat.
3.        Psikologi dan politik
             Pengetahuan tradisional yang dimiliki petani digunakan untuk menjalankan usaha taninya. Pengetahuan  lokal tersebut diadopsi untuk menjadi sistem tanam modern. 


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons